Kamis, 21 April 2011

Dari Orkestrasi Pembelajaran Vocabulary Dengan Aneka Pot Milords Hingga Drama Pendek Bertema The Sixties Pada Pembelajaran Teks Narasi Upaya Olah Kerja Keras Kerja Cerdas Masyarakat Yang Berpikiran Sederhana dan Tidak Neko-neko

Sebelum dilakukan pengabdian 
1. Pembelajaran terasa kaku.
2. Siswa terlihat berusaha menanyakan jam pada temannya atau mencari tahu kalau-kalau di dalam ruangan ada jam dinding. Hal ini menandakan bahwa siswa bosan dengan suasana pembelajaran di dalam kelas. 
3. Rendahnya kemampuan kosakata yang dikuasai siswa sehingga hal ini mengakibatkan prestasi belajar menjadi sangat rendah, karena soal-soal kognitif dalam bentuk pemahaman bacaan maupun soal unjuk kerja yang berupa kegiatan tes tanya jawab di dalam kelas tidak dapat berlangsung dengan baik. 
4. Masyarakat kurang menyadari pentingnya menguasai bahasa Inggris dalam mencari maupun menciptakan lapangan kerja. 
Pengabdian yang dilakukan 
1. Guru memberikan contoh kata-kata dengan arti dalam bahasa Indonesia maupun padanan kata dalam bahasa Inggris. Kata-kata ini diambilkan dari soal-soal Ujian Nasional bahasa Inggris. Hal ini untuk memberikan gambaran seberapa sering sebuah kata muncul di dalam tes pemahaman bacaan. 
2. Guru memperkenalkan pot milords 1 (power teaching similar words). 
3. Kompetisi nada terbaik untuk mengingat Kata yang sudah diajarkan akan mudah diingat dengan menggunakan lagu. Dengan dinyanyikan secara berulang-ulang maka diharapkan siswa akan mudah mengingatnya. Nada yang dapat diterima dan mudah untuk menyanyikannya maka nada itu yang akan dipakai setiap penambahan kosakata baru. 
4. Guru memperkenalkan lagu tahun 60an Kelas menyanyikan lagu The End of the World dengan menggunakan gerak. Bersama-sama guru dan siswa mencari makna dan pesan moral yang disampaikan dalam legu tersebut. Siswa mendapat tugas untuk mencari lalgu 60an dan menyanyikan serta menceritakan isi lagu tersebut di depan kelas. 
5. Narratif Planner Guru menjelaskan dan memberikan pemodelan membedah syair lagu the sixties menjadi sebuah script mini drama. 
6. Menuliskan milords ( similar words) beserta artinya dari teks yang ada di dalam buku paket yang digunakan dalam pembelajaran. Masing-masing siswa ditugasi mencari 10 kata, bila dengan sinonimnya maka masing-masing siswa menuliskan 20 kata beserta artinya. Kemudian kertas yang sudah ditulisi tadi ditempel di dinding-dinding kelas agar dapat dibaca setiap waktu. 
7. Pembentukan kelompok Kelompok dibentuk berdasarkan undian. Masing-masing kelompok beranggotakan 6 anak. 
8. Pot Milords 2 (Hitting word competition) Untuk menyegarkan suasana dan tidak berkesan monoton maka power teaching yang kedua ini menggunakan sebuah permainan yaitu hitting word game. Guru menuliskan 20 hingga 30 kata di papan tulis. Alat yang digunakan adalah sebuah koran bekas yang digulung. 
9. Pot Milords 3 (Telling word competition) Satu tim bersaing dengan tim lain untuk mendeskripsikan sebuah kata kemudian menanyakan kepada lawannya kata apa yang diminta. Tim yang mendapat poin terbanyak menjadi pemenangnya. Pendeskripsian ini dibatasi dengan waktu sehingga apabila tim lawan tidak segera menjawab maka penonton akan meneriakkan it’s cool pertanda mereka gagal menjawab pertanyaan yang diajukan. 
10. Pemroduksian mini sinetron Narrative planner yang sudah berhasil dibuat oleh masing-masing kelompok kemudian divisualkan dalam bentuk mini sinetron dan hasilnya dikemas dalam keping VCD. 
Hasil yang dicapai
1. Kelas menjadi semakin kondusif,. 
2. Meningkatnya love learning. 
3. Meningkatnya kemampuan kosa kata. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata capaian hasil ulangan reading comprehension. 
4. Meningkatnya kemampuan berbahasa lisan. Hal ini dapat dilihat dari vcd mini sinetron yang dilakukan oleh siswa. 
5. Masyarakat menjadi semakin paham akan pentingnya menguasai bahasa Inggris bagi putra-putrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.